JEANS belel kebanggaan yang saya pakai,
jika dia bisa bercerita, pasti dia sudah berbangga dengan rekan-rekan sesama
jeans lainnya. Pasalnya dia sudah sukses keluar masuk perbatasan antar negara
dengan atau tanpa interogerasi perimigrasian dan tetek bengek percukaian. Biarpun tampilannya lusuh dan
sobek di sana-sini, jikalau jeans saya diibaratkan orang sakti, pasti dia sudah
selevel dengan empu-empu pembuat keris macam Empu Gandring. Sakti mandraguna.
Area
kedatangan Bandara Husein Sastranegara di Bandung yang luasnya hanya seperti
kantor kelurahan dipaksa harus menampung isi penumpang pesawat yang baru tiba
dari Kuala Lumpur. Terlihat dalam antrian ada jeans butut, mengantri mulai tepi
landasan pacu hingga ke meja imigrasi. Demi mendapatkan sebuah stempel masuk ke
tanah air. Saya selalu mengenakan jeans robek-robek itu setiap kali melintasi
batas negeri. Rupanya petugas bea cukai lebih tertarik pada jeans saya daripada
petugas imigrasi. Melipirlah saya untuk proses pemeriksaan cukai, saya taksir
jeans butut tadi biang keladi hingga kenapa saya harus sampai diperiksa.
Petugas menggeledah tas saya sambil
melontarkan beberapa pertanyaan seputar ini dan itu. Mereka khawatir saya
seorang gembong narkotik yang baru selesai sowan dengan mafia di dataran
Tiongkok. Saya hanya menjawab pertanyaan petugas bea cukai secara prosedural
dan standar hingga mereka puas dan yakin tidak menemukan barang terlarang yang nekat
ikut bepergian dengan saya. Kalau pun mereka harus menyita, paling jeans butut
saya yang harus diangkut, karena tampilannya memang sudah tidak sedap di
pandang mata.
Enak saja, jika jeans butut ini bisa
bicara pasti dia sudah jumawa bahwa dia pernah berkeliling berbagai negara
dibawa oleh sang majikan. Bahkan sering kali jeans butut itu ingin berkelakar
bahwa sang majikannya pun pernah putus cinta perkara remeh temeh yaitu pacar
sang majikan tidak suka dengan tampilannya yang mengundang durjana.
Jeans butut dan sang Majikan |
Seminggu sebelum mendarat di Bandung,
tentunya saya telah lepas landas terlebih dahulu dari tempat yang sama. Tujuan
saya adalah Hong Kong. Apa lacur, tidak ada pesawat langsung dari Bandung
menuju Hong Kong dan harga tiket sedang melambung. Hingga saya menemukan
sepotong tiket hanya sampai Singapura seharga sembilan puluh ribu. Biarlah,
paling tidak Hong Kong sudah lebih dekat dari Singapura daripada dari Bandung.
Saya pikir, setibanya di Singapura,
saya akan mencari angkutan darat menuju Kuala Lumpur. Rupanya hari itu saya
sedang beruntung, harga tiket pesawat jauh lebih murah daripada saya harus
menumpang bus. Ada pesawat malam dari Johor Bahru yang akan bertolak ke Kuala
Lumpur dengan harga 39 ringgit. Lebih murah dan cepat daripada harus menumpang
bus.
Jeans butut rupanya kembali
mengeluarkan kesaktiannya saat melintasi Woodlands check point di Singapura dan JB Sentral check point di Johor Bahru. Padahal waktu pertama kali saya
melintasi perbatasan ini harus digiring hingga
ke ruang interogasi imigrasi Singapura. Petugas melakukan full body checking hingga menggeledah isi kantong dan dompet. Menanyakan
maksut kunjungan hingga pertanyaan berunsur SARA yang tak elok rasanya kalau
sampai saya ceritakan. Usut punya usut, saya baru sadar waktu itu jeans saya
belum butut seperti sekarang.
Sukses masuk ke teritori Malaysia,
jeans butut tadi kembali mengundang simpati sewaktu antri menunggu bus. Ada mba-mba Malaysia yang baru
pulang kerja –kantornya di Singapura, rumahnya di Johor Bahru- terhenyak
melihat tampilan si jeans butut. Mba-mba Malaysia –sebut saja bernama Angel
walau bukan nama sebenarnya-, menanyakan hendak pergi kemana kepada sang
majikan jeans butut. Tujuan kami adalah Bandara Senai, dan mba-mba itu mungkin
memang jelmaan angel, ditawarilah kami tumpangan menuju bandara Senai. Searah ke
rumahnya, jadi tidak perlu mencegat bus. Ah, semudah itu. Memang rejeki tidak
salah alamat.
Mba-mba Malaysia tadi perlu tempat
curhat rupanya. Sepanjang perjalanan ke bandara Senai, dia berkeluh kesah
tentang perekonomian Malaysia yang mengharuskannya kerja pada siang hari di
Singapura kemudian kembali ke Malaysia di kala petang, perceraian dengan
suaminya yang meninggalkan dua orang anak, hingga keluh kesah bad hair day ditambah instruksi boss
untuk melakukan inspeksi di sekitar Woodlands. Itulah mengapa dia bisa bertemu
saya ketika berada di Woodlands. Sebagai penumpang gratisan, saya hanya bisa
mendengarkan mba-mba itu sambil memberi sedikit nasehat. Kira-kira nasehat saya
berbunyi: Mba, kalo bete kerja di
Singapura, lah apa kabar gue yang kerja di Indonesia. Udah bagus lu orang kerja
di Singapur. Kalo bosen, mending traveling dah. Lumayan itu buat refreshing.
Suasana baru, pengalaman baru.
***
Tengah
malam saya mendarat di Kuala Lumpur. Menunggu pesawat keesokan harinya menuju
Hong Kong. Masih ada beberapa jam untuk melakukan ritual ngampar di Bandara. Petugas bandara makin hari makin galak, jika
kawan perlu tempat untuk ngampar di bandara, pilihlah tempat yang agak nyempil,
lumayan bisa recharge energi tanpa
harus diganggu petugas patroli.
Tabiat early check in juga harus dibiasakan. Lebih baik menunggu daripada
terburu-buru. Hari gini tiket pesawat memang murah, tetapi begitu tertinggal
pesawat karena urusan antri imigrasi bisa mengacaukan siklus jalan-jalan.
Penerbangan dari Kuala Lumpur menuju
Hong Kong nyaris empat jam lamanya. Tidak ada agenda khusus ketika mengunjungi
Hong Kong. Standar seperti turis-turis pada umumnya, tapi saya menyisipkan
agenda lari di Hong Kong. Tidak perlu lama, cukup 10 kilometer minimal.
***
Tips
ala-ala selama di Hong Kong:
1. Hong Kong mirip sekali dengan
Singapura. Saya tidak tahu yang mana yang meniru. Tapi saya taksir, Singapura
lah yang meniru Hong Kong. Misalnya konsep Orchard Road, sepertinya meniru
Nathan Road di Hong Kong sana. Biarlah, tidak ada hubungannya juga sama
Jakarta.
Nathan Road yang termasyhur |
2. Cobalah Airport Express Train supaya
tidak dikira katro. Mahal sedikit 90 HKD sekali jalan. Tapi jika mau irit, bisa
beli tiket terusan seharga 220HKD dari Airport ke Kota. Setelah itu tiketnya
bisa dipakai berkeliling Hong Kong selama 3 hari full, unlimited naik MTR.
Supaya tidak disangka udik |
3. Mungkin yang terbiasa ke Singapura,
sudah tahu konsep MRT. Nah, kalau di Hong Kong disebutnya MTR. Bukan salah
tulis, karena memang perusahaan itu kereta namanya MTR. Dieja Em Te Er.
Shopping Mall at Kowloon area |
4. Tiket terusan tadi hanya dipakai untuk
naik MTR, tidak bisa untuk bus. Tapi kalau mau tambah uang atau top up, maka
kartu itu jadi multifungsi seperti kartu Octopus. Bisa buat belanja, naik bus,
naik tram, pergi ke panti pijat, beli barang, ngupil, sodakoh, dan aktivitas
lainnya. Gimana caranya? Gih sana pergi ke Hong Kong.
5. Dimana Top Up nya? Di semua convenience
store bisa. Stasiun juga bisa. Minimal top up 50HKD. Terus kalau sudah selesai
pake kartunya dan mau pulang ke tanah air beta, bisa dikembalikan kartunya dan
uang sisa dikembalikan, plus dapet 50HKD ekstra karena balikin kartu.
6. Kalau pake Octopus card, seru juga.
Variant nya macam-macam. Ada yang berlaku dua hari, sehari, atau regular.
Harganya pun beraneka. Sebagai contoh untuk kartu regular seharga 150HKD, sudah
ada “pulsa” nya sekitar 100HKD dan 50HKD digunakan sebagai deposit. Kalau kartu
dikembalikan hanya dapat 41HKD untuk pengembalian deposit, karena 9HKD
digunakan untuk biaya administrasi.
Nanya mulu... Wa taa.. |
7. Tgl 29 May ditetapkan sebagai hari
ulang tahun Kamar Dagang nya Hong Kong. Jadi di tanggal tersebut, biasanya Tram
dan Ferry dari Hongkong Island ke Kowloon Island gratis sepanjang hari, pulang
pergi pula.
8. Harus coba night sailing dengan ferry. Pengalamannya berbeda, sungguh luar
biasa. Di Hong Kong, ferry untuk bolak-balik antar kedua pulau sudah digunakan
lebih dari 150 tahun, sampai mereka membangun tunnel antar pulau yang bisa
dilalui mobil dan MTR.
Old Ferry between Kowloon and Hong Kong |
9. Lama perjalanan dengan ferry hanya
10-15 menit saja. Tapi berlayar dengan ferry tua sungguh memukau. Apalagi
bangku ferrynya yang terlihat jadul. Retro abis.
10. Penginapan murah meriah banyak
tersedia di Nathan Road. Patokannya stasiun MTR Tsim Tsa Shui. Banayak losmen
murah di bangunan ruko Chunking Mansion, Mirador Mansion, dan Mansion-Mansion
lainnya. Harga mulai dari 70HKD. Dekat kemana-mana, apalagi ke Avenue of Stars.
Tinggal kepeleset, nyampe.
Penginapan murah meriah |
11. Avenue of Stars adalah tempat dimana
memukau di siang hari dan gemerlap di malam hari. Setiap jam 8 malam ada
atraksi joget laser dari cahaya-cahaya gedung nun di Hong Kong island. Tempat
asyik buat bengong-bengong di sepanjang pinggiran laut.
Bengong time! |
12. Belanja bisa ke mall-mall yang
jumlahnya naujubileh. Maaf kawan, saya bukan anak mall, jadi tidak begitu
mahfum dengan kegiatan per-mall-an. Tapi yang tau sekitaran Kowloon ada Langham
Palace. Kalau di Tsim Tsa Shui ada Cerutti 1881, dan mall-mall lainnya. Saya
juga pernah mampir di City Gate, letaknya lumayan jauh di Lantau Island,
patokannya turun di MTR Tung Chung.
Shopping till drop |
13. Belanja murah meriah, paling dekat di
Kowloon adalah Ladies Market. Suasananya mirip lah dengan Petaling Street di
Kuala Lumpur. Kualitas barang, yah ada harga ada rupa. Bervariasi.
Ladies Market |
14. Liburan keluarga, paling pas ke
Disneyland. Kawan, tidak usahlah saya jelaskan tentang Disneyland. Cara menuju
ke sana, tinggal naik MTR ke Sunny Bay lalu ganti MTR ke Disneyland. Ada yang
spesial MTR dari Sunny Bay ke Disneyland, Jendela MTR nya motif kepala Mickey
Mouse dan desain interior keretanya juga asyik.
15. Adalagi tempat wisata di dekat
Disneyland. Daerahnya bernama Tung Chung. Begitu keluar dari MTR Tung Chung,
ada pusat perbelanjaan City Gate yang bersebrangan dengan stasiun cable car
Ngong Ping. Di Ngong Ping ada patung Budha besar dan bisa menikmati desa di
sekitarnya.
16. Kawan, pernah tau tentang cerita
Tenaga Kerja Wanita Indonesia yang bekerja di Hong Kong. Mereka rata-rata
berprofesi sebagai Asisten Rumah Tangga (baca: Babu), nah konon di Victoria
Park yang letaknya di Pulau Hongkong, merupakan markas PBB (Perserikatan
Babu-Babu) asal Indonesia. Awalnya saya tidak percaya, tetapi begitu lari pagi
ke arah Victoria Park, memang benar adanya. Mba-mba Indonesia banyak sekali
berkumpul di Victoria Park. Ada yang bersantai atau menemani majikannya yang
sudah lansia, sekedar mengajak jalan-jalan.
Saya pikir saya bakalan dapat sisa jatah sarapan majikan mereka, tapi
berkenalan dengan mba-mba tenaga kerja itu lumayan mengobati rindu akan kampung
halaman. Padahal hanya tiga hari juga di Hong Kong. Biarlah lebay.
17. Walau masih sama-sama berada di Pulau
Hong Kong, Victoria Peak sangat berbeda dengan Victoria Park. Victoria Peak
merupakan puncak gunung yang dapat dicapai dengan dua metode transportasi. Bus
dan Tram. Jika menggunakan tram, sensasinya lebih yahud dan lumayan bikin
telinga berdengung karena perubahan elevasi yang cepat. Diatas Victoria Peak
terdapat museum patung lilin Madame Tussaud dan restoran-restoran seperti Sky
Terrace.
Amitamitjabangbaby and Amitabachan |
18. Tiket Tram ke Victoria Peak bisa
dibayar menggunakan Octopus Card atau beli di loket seharga 28HKD untuk naik.
Kalau turun cukup bayar 12HKD. Mau lebih murah bisa naik Bus nomor 15 dari
stasiun MTR Central, ongkosnya hanya 10HKD sekali jalan.
Victoria Peak |
19. Untuk berleyeh-leyeh di sore hari,
bisa coba berbagai taman kota yang ada di Hong Kong, misalnya Kowloon Park.
Letaknya dekat saja dari Tsim Tsa Shui.
20. Makanan di Hong Kong banyak mengandung
babi. Untuk lebih amannya, bagi yang tidak mengkonsumsi babi, bisa coba makan
di warung makan Pakistan atau India. Tapi perlu diingat untuk tanya dulu berapa
harga makanannya. Karena di daftar menu mereka tidak mencantumkan harga. Mereka
sering menggunakan sistem “getok harga”. Jadi tidak usah malu dan gengsi untuk
tanya terlebih dahulu walau hanya membeli selembar roti canai. Jangan pedulikan
mau dianggap apa pun, demi kemaslhatan dompet. Perjalanan masih panjang di Hong
Kong. Setelah dari Hong Kong, saya akan mendarat di Cina Daratan, Shenzen.
@arkilos
Kasian si celana butut.
BalasHapusKalo disuru milih, mending USS apa disneyland HK?
Disneyland HK for sure!
HapusKeren kak ceritanya :), paling suka foto yg didepan langham palace, padahal susah tuh fotonya karena selalu rame
BalasHapusTerima kasih diarysivika:) pasti kangen ya sama HK hahahaha
HapusAssalamu'alaikum wrb ..."malam ini saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Ki jagad sakti atasa bantuannya .." Melalui media sosial internet di flat .A 19. /G blok 47 Tak Yi Street . Shunsine grove . NT . Hongkong saya sangat sangat mengucapkan banyak terima kasih atas bantuannya seumur hidup baru kali ini saya menang lottery marsix Hongkong 200 dollar Winning Numbers:
BalasHapus16 - 18 - 27 - 35 - 42 - 44
Additional Number : 33
. Itu semua lewat bantuan Aki jagad ",
tidak salah saya menuruti syarat apa yang di sampaikan beliau ternyata semua benar " angkanya saya dapatkan menangkan semua bantuan beliau kepada saya" dengan itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Aki Jagad sakti atas bantuanya" dan buat saudaraku khusus di Hongkong jika Anda ingin menang lottery marsix Hongkong seperti saya silakan Anda hubungi Ki jagad sakti beliau adalah dukun angka keramat yang benar - benar ampuh yang bisa menjebloskan angka lottery marsix hongkong , silakan Anda hubungi langsung di hotline ( Telpone /Sms 0812 4286 9624 ) " ( webz. http: //dukunsaktiterpecayadindonesia.blogspot.com ) "semogah informasi yang saya bagikan bermanfaat buat Anda semuanya ....terimah kasih Ki sukses dan sehat selalu.....Wassalamualaikum
Terimah Kasih ki" sukses dan sehat selalu
BalasHapusTerimah Kasih ki" sukses dan sehat selalu
BalasHapus